Dia selalu punya cara paling keren dalam menjawab apa2 yang telah kita langitkan.
Maka, langitkan saja, meski hanya dalam bisikan tak sengaja, dan bersiaplah mendapat jawaban terbaikNya.
Percaya kan dengan kekuatan melangit itu?
Maka jangan pernah bosan untuk melangitkan.
Langitkan saja, langitkan tanpa ragu,
langitkan dengan keyakinan penuh,
langitkan dengan ruh,
langitkan dengan penuh harap, takut, dan cinta..
Biarkan saja, bersabar dulu.
Biarkan ia-nya melangit (dulu).
Mungkin sekarang belum saatnya ia membumi.
Mungkin baru esok, atau nanti2..
Yang penting yakini, percayai, kalau ini caraNya menguji kesabaran kita, mengajari kita, mengajak kita untuk selalu mampu tersenyum dan tersenyum. ^^
sebelum, saat, dan setelahnya,
tersenyum..
Walau hanya sebatas menanti..
*setelah usaha penuh tentunya, hohoo.. :)
Selasa, 25 Januari 2011
Senandika -
Kadang aku -memilih untuk tak usahlah miliki -rasa-
haha, ternyata memiliki perasaan itu sangat amat teramat lelah..
ya ? ya ?
Kadang aku memilih untuk tak tau saja..
meski aku tau konsekuensinya,
kalau dengan begitu berarti aku kalah-
kadang aku memilih untuk sendiri saja,
menyimpan segalanya,
(cukup) sendiri saja.
seperti aku memang tengah hidup sendiri di dunia ini-
padahal kalau mau dirasa-rasa, rasa bukanlah suatu hal yang dilema.
sederhana saja, aku hanya perlu memahami maksud-maksudNya.
hanya itu.
sesederhana itu.
**
-semoga itu hanya dulu-
dan kini,
aku telah memilih tuk menyadari dan (terus) mensyukuri,
karena ini semua garis kita.
aku tahu, garisku tak mungkin tertukar dengan garismu.
begitu juga dengan garismu, yang tak akan pernah menjadi garisku.
semuanya telah tercatat sangat apik di Lauhul MahfudzhNya.
jalani dan syukuri.
semua yang terjadi padaku-padamu-pada kita adalah anugerah,
semua itu, hanya ingin mengajak kita untuk selalu mengimaniNya, insya Allah.
**
dewasa dalam bermain rasa.
dewasa untuk memahami, menyikapi segalanya.
Maka, tak akan ada lagi keluhan pada diri.
tak akan ada lagi permusuhanhati antar pribadi.
tak akan ada lagi dilematis sana-sini.
tentang rasa, cita, dan cinta.
meski, aku belum begitu 'menyungguhi' 3kata itu.
*hhe, hanya catatan dikala ber-senandika,
dari seorang bocahhh bernama 'izzah :)
dinihari, jam 00.13. 220111 ^^
lagi mabit Madrasah Qiyadah Tarbawi :)
haha, ternyata memiliki perasaan itu sangat amat teramat lelah..
ya ? ya ?
Kadang aku memilih untuk tak tau saja..
meski aku tau konsekuensinya,
kalau dengan begitu berarti aku kalah-
kadang aku memilih untuk sendiri saja,
menyimpan segalanya,
(cukup) sendiri saja.
seperti aku memang tengah hidup sendiri di dunia ini-
padahal kalau mau dirasa-rasa, rasa bukanlah suatu hal yang dilema.
sederhana saja, aku hanya perlu memahami maksud-maksudNya.
hanya itu.
sesederhana itu.
**
-semoga itu hanya dulu-
dan kini,
aku telah memilih tuk menyadari dan (terus) mensyukuri,
karena ini semua garis kita.
aku tahu, garisku tak mungkin tertukar dengan garismu.
begitu juga dengan garismu, yang tak akan pernah menjadi garisku.
semuanya telah tercatat sangat apik di Lauhul MahfudzhNya.
jalani dan syukuri.
semua yang terjadi padaku-padamu-pada kita adalah anugerah,
semua itu, hanya ingin mengajak kita untuk selalu mengimaniNya, insya Allah.
**
dewasa dalam bermain rasa.
dewasa untuk memahami, menyikapi segalanya.
Maka, tak akan ada lagi keluhan pada diri.
tak akan ada lagi permusuhanhati antar pribadi.
tak akan ada lagi dilematis sana-sini.
tentang rasa, cita, dan cinta.
meski, aku belum begitu 'menyungguhi' 3kata itu.
*hhe, hanya catatan dikala ber-senandika,
dari seorang bocahhh bernama 'izzah :)
dinihari, jam 00.13. 220111 ^^
lagi mabit Madrasah Qiyadah Tarbawi :)
Langganan:
Postingan (Atom)